SAMBUTAN

Selamat datang di sekilas informasi tentang PKBM (pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) Kab.Temanggung

Forum Komunikasi PKBM Temanggung


Halaman ini mengulas tentang kegiatan dan informasi seputar PKBM diwilayah Kab.Temanggung dan lingkup dunia Pendidikan pada umumnya.Hal ini kami maksudkan sebagai media komunikasi bagi sivitas Pendidikan Non Formal, terutama pengelola PKBM, TLD, FDI, Pamong Belajar, Mahasiswa PLS, Penilik dan siapapun anda yang peduli pengembangan Sumber daya manusia di Indonesia

Sabtu, 15 Januari 2011

Budi daya Jamur



Budidaya jamur tiram saat ini memang sedang banyak diminati pasar. Prospek ekonomi yang cukup baik, menjadikan budidaya jamur tiram sebagai peluang usaha baru yang cukup menjanjikan. Luasnya pasar yang ada saat ini juga menjadi poin penting dari peluang usaha ini.
Budidaya jamur tiram sendiri tidaklah sulit, hanya membutuhkan media tumbuh yang biasanya disebut dengan baglog, suhu udara dan kelembapan yang teratur, serta penyiraman yang teratur. Sehingga banyak orang awam juga dapat memulai budidaya jamur tiram ini.
Untuk menjalankan usaha ini yang penting adalah proses pembibitan jamur sebelum dilakukan budidayanya. Langkah awal yang disiapkan dalam memulai pembibitan jamur tiram ini adalah menyiapkan media tanam jamur. Bahan utama media jamur adalah serbuk kayu sengon. Atau dapat juga menggunakan serbuk kayu jenis lain asalkan bukan jenis kayu yang beracun. Berikut adalah cara mudah pembibitan jamur tiram selengkapnya.
I. Pembuatan Media Baglog Jamur
Mulanya bekatul dicampur rata dengan dolomite (kapur pertanian), lalu digelar secara merata di lantai dengan komposisi bekatul 15%, dolomite 2%. Kemudian serbuk gergaji yang sudah mengandung air ±60%, digelar rata diatas campuran bekatul-dolomit, dengan komposisi serbuk gergaji 83%.
Setelah itu di aduk rata. Pengadukan dilakukan minimal 3x, sehingga adukan menjadi homogen. Kemudian adukan yang telah homogen ditutup dengan plastic atau terpal dan biarkan selama 24 jam, bertujuan agar terjadi fermentasi campuran.
II. Pembungkusan Media Baglog
Media yang telah di fermentasi dimasukkan de dalam wadah plastik sambil dipadatkan. Selanjutnya dilakukan pengepressan agar kepoadatan maksimal.
Media yang tadi telah dipress, dipasangkan cinicn dan ditusuk menggunakan kayu yang nantinya berfungsi sebagai tempat bibit jamur yang akan ditanam. Kemudian setelah itu dipasangkan kapas dan ditutup. Fungsi tutup agar pada saat pengovenan atau proses sterilisasi, kapas tidak basah oleh uap air. Dan setelah itu media siap disterilkan.
III. Pensterilisasi Media Baglog
Media dimasukkan ke dalam krat yang telah disediakan, dan disusun di dalam ruang oven. Setelah ruang oven penuh, pintu ditutup rapat agar tidak terajdi kebocoran. Kemudian api dinyalakan di bawah ketel uap, biarkan menyala terus sampai suhu di dalam oven mencapai 95ÂșC atau minimal waktu pengovenan 8 jam. Setelah suhu yang dibutuhkan tercapai, biarkan oven tetap tertutup selama 12 jam.
IV. Pembibitan Media Baglog Jamur
Siapkan botol bibit F3 jamur dan peralatan pengduk bibit, lalu disterilkan menggunakan alkohol dan dibakar. Kemudian media jamur yang ada di dalam oven dikeluarkan dan dimasukkan ke dalam ruangan inokulasi atau pembibitan. Setelah selesai, ruangan disterilkan. Sementara itu tangan dan pakaian petugas pembibit juga disterilkan dengan alkohol.
Bibit F3 jamur yang berada di dalam botol diaduk menggunakan alat pengaduk. Kemudian kapas media jamur dibuka selanjutnya bibit F3 dituang ke dalam media sampai penuh, diguncang dan langsung ditutup kembali.
Pembibitan telah selesai dilakukan. Dan kemudian media dipindah ke ruang inkubasi.
V. Masa Inkubasi
Masa inkubasi adalah masa pertumbuhan miselium jamur di dalam media jamur. Pertumbuhan miselium ditandai dengan serat putih, yang dimulai dari tempat awal bibit ditanam dan terus berkembang.

Meningkatnya minat masyarakat untuk mengkonsumsi jamur, merupakan salah satu peluang bagus untuk memulai usaha tani jamur konsumsi. Perkembangan usaha jamur konsumsi pun kini sudah sangat pesat, misalnya saja jamur yang banyak diminati konsumen antara lain jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus), jamur kuping (Auricularia polytricha), jamur merang (Volvariella volvaceae), dan jamur shiitake (Lentinus edodes). Munculnya jamur konsumsi, dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam mengatasi masalah kekurangan pangan dan gizi yang ada saat ini. Karena berdasarkan penelitian kandungan mineral pada jamur lebih tinggi daripada daging sapi atau domba, bahkan hampir dua kali lipat jumlah garam mineral dalam sayuran.
Selain adanya peningkatan minat pasar yang ada saat ini, budidaya jamur juga terbilang peluang usaha yang tidak terlalu sulit dijalankan. Hanya saja memang dibutuhkan ketekunan yang cukup ekstra dalam melakukan perawatannya. Biasanya jamur yang banyak dibudidayakan adalah jamur tiram dan jamur kuping, karena perawatannya tidak terlalu sulit.
Konsumen
Konsumen yang menjadi sasaran pasar usaha jamur adalah masyarakat umum, serta pengusaha kuliner yang menggunakan jamur sebagai bahan masakan mereka.
Cara Memulai
Untung terus dengan mampu meningkatkan minat para pencari usaha untuk mencoba bisnis jamur. Untuk memulai budidaya jamur tiram maupun jamur kuping tidaklah sulit. Langkah awal yang diperlukan adalah menyiapkan media tanam jamur, umumnya baglog jamur menggunakan serbuk gergaji kayu. Kemudian media yang telah disterilisasi diberikan bibit jamur yang selanjutnya akan memasuki masa inkubasi, biasanya lama pertumbuhan miselium sampai 100 % membutuhkan waktu 30 sampai 40 hari hingga jamur siap tumbuh. Bibit jamur yang sudah siap, diletakan pada rak – rak yang sudah disediakan. Sebagai catatan, pastikan sirkulasi udara yang cukup bagus pada ruangan yang digunakan untuk meletakan rak – rak jamur. Setelah perawatan kurang lebih 7 hari, jamur telah dapat dipanen.
Hambatan
Hambatan yang sering dialami para petani jamur adalah gagalnya panen yang mereka alami. Biasanya dari 1000 baglog jamur yang dibudidayakan, resiko gagal panen yang ada hanya 10 % saja. Kegagalan yang ada dikarenakan kurang maksimalnya proses sterilisasi jamur, sehingga dimungkinkan munculnya hama serangga ataupun tumbuhnya jamur lain yang dapat merusak hasil panen. Selain itu sirkulasi udara serta suhu udara yang tidak seimbang juga dapat mempengaruhi hasil panen jamur. Sehingga dibutuhkan ketelitian serta ketekunan yang lebih, untuk menghasilkan panen yang maksimal.
Kunci Sukses
Tiga faktor penting yang mempengaruhi hasil panen jamur antara lain, yang pertama memilih bibit yang berkualitas. Yang kedua proses pembuatan baglog dengan sterilisasi yang cukup dan komposisi campuran yang baik, agar mieslium dapat tumbuh dengan baik serta tidak terganggu serangga ataupun jamur lain. Dan yang terakhir yaitu suhu di dalam kubung yang seimbang, sehingga jamur dapat menghasilkan panen yang maksimal. Cukup mudah bukan???? Bagi pencari usaha, mungkin peluang untung terus dengan bisnis jamur dapat dicoba. Sukses selalu untuk usaha Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar