SAMBUTAN

Selamat datang di sekilas informasi tentang PKBM (pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) Kab.Temanggung

Forum Komunikasi PKBM Temanggung


Halaman ini mengulas tentang kegiatan dan informasi seputar PKBM diwilayah Kab.Temanggung dan lingkup dunia Pendidikan pada umumnya.Hal ini kami maksudkan sebagai media komunikasi bagi sivitas Pendidikan Non Formal, terutama pengelola PKBM, TLD, FDI, Pamong Belajar, Mahasiswa PLS, Penilik dan siapapun anda yang peduli pengembangan Sumber daya manusia di Indonesia

Jumat, 14 Mei 2010

Kegiatan Penyelenggaraan Program Pendidikan Keaksaraan Sumber Dana APBN TA. 2009 (Penyelenggara FK PKBM Kabupaten Temanggung )


A. Latar Belakang
Program Pendidikan Keaksaraan adalah salah satu program dari Dinas Pendidikan Bidang Pendidikan Luar Sekolah untuk mengatasi masalah buta aksara yang masih banyak tersebar di wilayah Republik Indonesia. Program tersebut terdiri dari 3 tahap, yaitu:
1. Tahap I ( Pemberantasan ) , setara dengan kelas 1 ( satu ) SD.
2. Tahap II ( Pembinaan ) , setara dengan kelas 2 ( dua ) SD.
3. Tahap III ( Pelestarian ) , setara dengan kelas 3 ( tiga ) SD.
Pada akhir pembelajaran masing-masing tahap peserta program akan mendapat sertifikat SUKMA ( Surat Keterangan Melek Aksara ) sesuai tahap yang ditempuh.
Di wilayah Kabupaten Temanggung pada tahun 2009 terdapat 20 kelompok Kejar Pendidikan Keaksaraan Tahap Pemberantasan. 20 Kejar tersebut tersebar di 2 Kecamatan yaitu:
No. Kecamatan Desa
Nama Kejar

1 Pringsurat 1 Kebumen Widya Utama
2 Pagergunung Puntadewa
3 Soborejo Ngudi Ilmu
4 Klepu Baladewa
5 Klepu Arjuna
6 Klepu Werkudoro
7 Gowak Arimbi
8 Gowak Sadewa
9 Gowak Nakula
10 Nglorog Krisna

2 Selopampang 1 Tanggul Anom Putro Walitis 1
2 Tanggul Anom Putro Walitis 2
3 Tanggul Anom Putro Walitis 3
4 Tanggul Anom Putro Walitis 4
5 Tanggul Anom Putro Walitis 5
6 Jetis Margo Susilo
7 Ngaditirto Ngudi Ilmu
8 Bumi Ayu Bumi Rahayu 1
9 Bumi Ayu Bumi Rahayu 2
10 Bumi Ayu Bumi Rahayu 3
Jumlah Kejar 20 Kelompok

Masing-masing kelompok terdiri dari 10 – 20 orang warga belajar dan 1 orang tutor.Peserta program Pendidikan Keaksaraan tersebut sangat beragam, mulai dari warga usia muda sampai lanjut usia, baik itu perempuan ataupun laki-laki.
Sekarang ini pihak Desa / Kelurahan mewajibkan kepada warga diharuskan menyertakan fotokopy ijazah pendidikan terakhir sebagai syarat pembuatan KTP dan KK. Bagi warga yang belum pernah menempuh pendidikan formal ( sekolah ) tentunya syarat ini akan merepotkan, maka dari itu mereka bisa mengikuti program Pendidikan Keaksaraan yang nantinya sertifikat yang diterima bisa digunakan untuk melengkapi syarat pembuatan KTP dan KK.
Selain itu pada umumnya para warga belajar Pendidikan Keaksaraan tersebut memang memiliki semangat yang tinggi untuk menambah pengetahuan, terutama ketrampilan Calistung ( baca, tulis, hitung ) memang sangat berguna bagi kehidupan sehari-hari. Misalnya, pada waktu mengajari anaknya belajar dan juga dalam bidang jual beli yang memerlukan ketrampilan berhitung.
Mereka sangat antusias mengikuti pembelajaran, terutama pada waktu praktek masak yang diberikan sebagai motivasi pada warga supaya lebih bersemangat. Motivasi diberikan dalam bentuk alat masak dan bahan masakan yang disesuaikan dengan keinginan warga belajar. Diharapkan dengan diberikannya ketrampilan memasak aneka makanan tersebut mereka dapat mengembangkannya dirumah masing-masing sebagai suguhan untuk keluarga ataupun dapat dikembangkan lagi menjadi usaha pembuatan makanan kecil yang dapat menambah pendapatan keluarga.


B. Tujuan Penyelenggaraan
Program Pendidikan Keaksaraan dilaksanakan sebagai salah satu upaya pemberantasan buta aksara di wilayah Republik Indonesia. Diharapkan dengan tidak ada lagi masyarakat Indonesia yang buta aksara, maka dengan naiknya tingkat pendidikan masyarakat menjadi lebih baik akan meningkatkan pengetahuan, dan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat diharapkan bisa meningkatkan taraf hidup mereka menjadi lebih baik lagi.

C. Kegiatan Penyelenggaraan
Kegiatan Penyelenggaraan Program Pendidikan Keaksaraan di Kabupaten Temanggung berupa pelaksanaan pembelajaran yang waktunya disesuaikan dengan waktu luang para warga belajar. Rata-rata waktu pembelajaran dilakukan di sore atau malam hari di saat mereka sudah pulang bekerja.

Para Tutor menyusun materi pelajaran dalam bentuk Bahan Ajar Tematik sebagai acuan dalam proses pembelajaran. Selain mempelajari baca-tulis-hitung ( Calistung ) warga belajar juga diajari ketrampilan memasak, dengan beragam menu yang menarik.
Pada akhir masa pembelajaran dilakukan ujian ( evaluasi ), dan setelah selesai tahap tersebut warga belajar akan menerima SUKMA sesuai dengan tahap telah yang ditempuhnya.

1. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran dilakukan rata-rata 1 minggu 2 kali pertemuan. Tetapi hal itu disesuaikan dengan situasi dan kondisi warga belajar masing-masing kelompok. Apabila ada halangan bisa diganti dengan pertemuan lain sesuai kesepakatan antara warga belajar dan tutor.
Setiap pertemuan membahas materi sesuai bahan ajar tematik, yang meliputi pelajaran membaca, menulis dan berhitung. Pada beberapa pertemuan diadakan praktek memasak untuk menambah motivasi warga dalam mengikuti proses pembelajaran.

2. Tempat dan Waktu Pembelajaran
Tempat pembelajaran Program Pendidikan Keaksaraan di Kabupaten Temanggung beragam, ada yang dirumah Tutor dan ada pula yang di Kantor Kelurahan, disesuaikan dengan kondisi masing-masing kelompok.
Pembelajaran dilaksanakan selama 6 ( enam bulan ) mulai bulan Juli sampai dengan Desember 2009 . Waktu pembelajaran juga disesuaikan dengan waktu luang warga belajarnya, sehingga tidak memberatkan mereka yang sehari-harinya harus mencari nafkah untuk keluarga. Rata-rata warga memilih waktu sore atau malam hari disaat mereka sudah pulang dari bekerja.

3. Tingkat Pencapaian Hasil Pembelajaran
Rata-rata warga belajar mampu mengikuti materi yang diajarkan. Namun memang ada beberapa diantara mereka karena faktor usia yang sudah lanjut sehingga agak lambat dalam penyerapan materi yang diajarkan. Tetapi meskipun demikian semangat mereka untuk belajar sangatlah tinggi.
4. Faktor Pendorong dan Penghambat
Bagi warga yang tingkat pendidikannya rendah atau bahkan sama sekali belum pernah mengenyam pendidikan formal, di zaman sekarang ini akan mengalami kesulitan. Apalagi kalau mereka mempunyai anak yang masih duduk dibangku sekolah dan anak mereka minta diajari pada waktu belajar dirumah. Tentu saja orang tuanya tidak sanggup, apalagi pelajaran anak sekolah zaman sekarang sudah sangat berbeda dengan zaman orang tua mereka dulu.
Mata pencaharian sebagian besar warga adalah petani dan pedagang. Apabila mereka tidak bisa baca tulis maka hal itu akan menyulitkan mereka dan membuka peluang bagi orang lain untuk mencari keuntungan dari kelemahan mereka tersebut.
Selain itu pemerintah sekarang mewajibkan warga untuk melampirkan fotokopi ijazah terakhir sebagai salah satu syarat pembuatan KTP dan KK. Bagi mereka yang belum atau tidak tamat sekolah formal tentu akan mengalami kesulitan, karena mereka belum mempunyai ijazah.

5. Permasalahan yang dialami
Rata-rata peserta (warga belajar) Program Pendidikan Keaksaraan di Kabupaten Temanggung sudah berkeluarga dan sebagian besar dari mereka harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Sehingga agak sulit untuk mendapatkan waktu yang pas dan cocok bagi mereka untuk melaksanakan pembelajaran. Sehingga kebanyakan dipilihlah waktu malam hari.
Banyaknya kegiatan sosial di masyarakat juga mempengaruhi jadwal pembelajaran. Sebagai contoh, pada bulan Agustus dan September bagi masyarakat Jawa dianggap sebagai bulan baik untuk menikah, sehingga pada bulan-bulan tersebut banyak warga yang mengadakan perhelatan untuk anaknya. Dan sudah menjadi adat kebiasaan di desa apabila ada warga yang punya hajat, maka warga sekitarnya akan “sinoman” yaitu membantu pelaksanaan acara hajatan tersebut selama kirang lebih satu minggu. Apabila dalam satu desa ada lebih dari satu yang mempunyai hajat tentu saja waktu yang diperlukan lebih dari itu.
6. Upaya untuk Mengatasi Permasalahan
Demi kelancaran proses kegiatan belajar mengajar, maka dilakukan kesepakatan bersama antara tutor dan warga belajar untuk mengganti waktu yang terpotong untuk berbagai kegiatan sosial tersebut diganti dengan hari lain yang disesuaikan dengan waktu luang warga belajar.
Semua itu tidak terlepas dari semangat yang tinggi dari warga belajar, sehingga berbagai permasalahan yang timbul dapat diatasi dengan baik.

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan pada Tuhan YME karena atas berkah dan rahmat-Nya akhirnya Program Pendidikan Keaksaraan Sumber Dana APBN Tahun Anggaran 2009 di Kabupaten Temanggung telah dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Semuanya tidak terlepas dari partisipasi dan kerjasama yang baik dari semua pihak yang terkait, yang secara bersama-sama telah berupaya mensukseskan Program Pendidikan Keaksaraan ini sehingga semuanya dapat berjalan baik sesuai agenda yang telah direncanakan.
Kami Forum PKBM selaku penyelenggara Program Pendidikan Keaksaraan di Kabupaten Temanggung selalu terbuka menerima segala kritik dan saran yang dapat membantu kami memperbaiki pelaksanaan Program Pendidikan keaksaraan pada tahun yang akan datang, sehingga dapat menjadi lebih baik lagi.
Demikian laporan ini kami susun, semoga upaya kita semua untuk mendukung program pemerintah dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang berpendidikan dan bebas dari buta aksara dapat tercapai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar